Peran Wali Nikah dalam Perkawinan Persinggungan Pancasila dengan Hukum Islam dan Konstitusi

The Role of Marriage Guardians in Marriages: The Intersection of Pancasila with Islamic Law and the Constitution

Authors

  • Ahmad Muhamad Mustain Nasoha Program Doktor Hukum Universitas Sebelas Maret, Indonesia
  • Ashfiya Nur Atqiya Pascasarjana Universitas Sebelas Maret
  • Mahira Arrosyida Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Surakarta
  • Malika Ayudia Cahyani Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta
  • Erika Febriyanti Fakultas Syariah Prodi Hukum Keluarga Islam

Keywords:

Mayor of Marriage, Islamic Law, Pancasila, the Constitution of Indonesia, Human Rights, Legal Reform

Abstract

The role of marriage guardians is discussed in the context of Islamic law, Pancasila and the Indonesian constitution, as well as challenges and solutions in their implementation. The marriage guardian has a central function in Islamic law as the party responsible for witnessing and ratifying the marriage contract. This research explores how the role of marriage guardian is integrated with Pancasila values ​​which emphasize justice and equality, and how this is in line with provisions. The research method used in this research is a qualitative descriptive research method, taking the research location at the Polokarto District Religious Affairs Office. The population and sampling method used was purposive sampling while the respondents were heads and employees at the KUA office and husband and wife couples. The types and sources of data used are primary and secondary data. The data collection technique uses interviews and literature study, while the data analysis technique is interactive analysis. The results of the research show that according to Islamic law the role of the guardian in marriage is very important because all marriages carried out must be with the permission and blessing of the marriage guardian, especially the guardian of the lineage, namely the father, because the marriage is based on the teachings of the Islamic religion. Marriage without the guardian's permission is invalid. This is emphasized in Article 19 KHI. Having a marriage guardian in marriage can play a role in protecting women from possible harm in their marriage household, and by first fulfilling the conditions and pillars of marriage and what is no less important is having permission and blessing from the marriage guardian, especially the father before the marriage. carried out will have an influence on psychological aspects for the continuity and peace of the married household of the daughter.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adiwikarta, D. (2021). Hukum Keluarga Islam dalam Konteks Hukum Nasional. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. Buku ini membahas interaksi antara hukum keluarga Islam dengan hukum nasional Indonesia, memberikan gambaran tentang peran wali nikah dalam kerangka hukum yang lebih luas.

Ahmad, A. (2019). Peran Wali Nikah dalam Hukum Islam dan Implikasinya terhadap Hukum Negara. Jakarta: Penerbit Al-Qalam.

Azra, A. (2021). Islamic Education and Modernity: Studies in the Evolution of Islamic Thought in Indonesia. Oxford University Press.

Bowen, J. R. (2020). Islam, Law, and Equality in Indonesia: An Anthology. Cambridge University Press.

Faozan, M. (2022). "Wali Nikah dalam Perspektif Hukum Islam dan Hukum Negara: Tinjauan Terhadap Praktek Perkawinan di Indonesia". Jurnal Hukum Islam

Hasyim, M. (2020). “Peran Wali Nikah dalam Hukum Islam dan Penerapannya di Indonesia.” Jurnal Studi Hukum Islam, vol. 7, no. 1, pp. 23-39.

Hatta, M. (2004). Pancasila sebagai Dasar Negara dan Ideologi Bangsa. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Hidayat, R. (2022). “Integrasi Hukum Islam dalam Konstitusi Negara: Kasus Wali Nikah.” Jurnal Hukum dan Peradilan, vol. 12, no. 3, pp. 45-63. Artikel ini menawarkan analisis mendalam mengenai penerapan hukum Islam dalam konstitusi negara, termasuk peran wali nikah.

Husni, H. (2020). Hukum Keluarga Islam dan Hukum Positif di Indonesia: Integrasi dan Kompromi. Yogyakarta: UGM Press.

Indarti, Dian Rachmawati. (2019). “Perspektif Hak Asasi Manusia dalam Penanganan Terorisme di Indonesia.” Jurnal HAM, 10(1), 1-14.

Kartini, L. (2021). Aspek Hukum dan Sosial Peran Wali Nikah dalam Konteks Pancasila. Bandung: Penerbit Mandar Maju.

Kusuma, A. (2023). Pancasila dan Hukum Islam: Suatu Tinjauan Integratif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Buku ini membahas persinggungan antara Pancasila dan hukum Islam, yang relevan untuk memahami kontekstualisasi peran wali nikah.

Mulyadi, I. (2023). “Prinsip Pancasila dalam Peraturan Perundang-undangan Pernikahan di Indonesia.” Jurnal Hukum Pancasila, vol. 8, no. 2, pp. 112-130. Artikel ini mengkaji penerapan prinsip Pancasila dalam peraturan perundang-undangan pernikahan, termasuk aspek wali nikah.

Notonagoro. (1975). Pancasila Secara Ilmiah Populer. Jakarta: Pantjuran Tudjuh.

Nugroho, S. (2021). Konstitusi dan Hukum Keluarga: Perspektif dan Aplikasinya di Indonesia. Bandung: Refika Aditama. Buku ini memberikan perspektif tentang bagaimana konstitusi mempengaruhi hukum keluarga, dengan fokus pada peran wali nikah.

Purnomo, S. A. (2015). Pancasila dan Sistem Hukum Nasional. Jakarta: Penerbit Pustaka Pelajar

Rachmat, T. (2022). Hukum Keluarga Indonesia: Perspektif Pancasila dan Hukum Islam. Surabaya: Bina Ilmu. Undang-Undang Dasar 1945 Republik Indonesia.

Rahman, F. (2022). Hukum Keluarga dan Konstitusi: Kajian Terhadap Implementasi Wali Nikah. Jakarta: Pustaka Azzam.

Santoso, B. (2021). “Harmonisasi Hukum Islam dan Pancasila dalam Sistem Hukum Perkawinan di Indonesia.” Jurnal Hukum & Keadilan, vol. 10, no. 4, pp. 67-82.

Sari, L. (2023). “Aspek Konstitusi dalam Hukum Keluarga: Studi Kasus Wali Nikah.” Jurnal Konstitusi dan Hukum, vol. 15, no. 2, pp. 91-105.

Setiardja, H.J. (2006). Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: Liberty.

Simandjuntak, Boni Hargens. (2011). Pancasila dalam Pusaran Politik. Jakarta: Kompas Gramedia.

Sudirman, M. (2023). Konstitusi dan Hukum Agama: Studi Kasus Wali Nikah di Indonesia. Jakarta: Penerbit RajaGrafindo Persada.

Supriyanto, E. (2022). Hukum Perkawinan di Indonesia: Tinjauan dari Perspektif Hukum Nasional dan Agama. Surabaya: Penerbit Sari.

Yusuf, M. Qodri Azizi. (2007). Paradigma Kemanusiaan dalam Pancasila. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Downloads

Published

2024-10-31

How to Cite

Ahmad Muhamad Mustain Nasoha, Ashfiya Nur Atqiya, Mahira Arrosyida, Malika Ayudia Cahyani, & Erika Febriyanti. (2024). Peran Wali Nikah dalam Perkawinan Persinggungan Pancasila dengan Hukum Islam dan Konstitusi: The Role of Marriage Guardians in Marriages: The Intersection of Pancasila with Islamic Law and the Constitution. LITERA: Jurnal Ilmiah Mutidisiplin, 1(1), 34–43. Retrieved from https://litera-academica.com/ojs/litera/article/view/63

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>