Pengaruh Penggunaan Kerang sebagai Bahan Pengganti Sebagian Agregat Halus terhadap Kuat Tekan Beton

The Effect of Using Shells as a Partial Replacement Material for Fine Aggregate on the Compressive Strength of Concrete

Authors

  • Zahwa Zafira Lestaluhu Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Ambon
  • Lenora Leuhery Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Ambon
  • Tonny Sahusilawane Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Ambon

Keywords:

concrete, seashells, compressive strength, slump value, fine aggregates

Abstract

This study aims to analyze the effect of using seashells as a partial replacement for fine aggregates on the compressive strength of concrete and slump value. The research methods include literature review, laboratory experiments following SNI and ASTM standards, mix design calculations, and compressive strength and slump testing on normal concrete samples (BN) and concrete with seashell mixtures (BK). The results indicate that using seashells affects the compressive strength of concrete. Normal concrete achieved a compressive strength of 220.7 Kg/cm², while concrete with a 2.5% seashell mixture achieved a compressive strength of 223.7 Kg/cm², meeting the compressive strength standard for K-200 grade. However, concrete with a 5% seashell mixture only reached a compressive strength of 132.6 Kg/cm², failing to meet the standard for normal concrete. For slump testing, the addition of seashells influenced the slump values. Normal concrete had a slump value of 9 cm, while concrete with 2.5% and 5% seashell mixtures yielded slump values of 8 cm and 10.8 cm, respectively. This study concludes that seashells are effective as a partial replacement for fine aggregates at a 2.5% proportion to improve the compressive strength of concrete, while a 5% proportion does not produce results comparable to normal concrete standards.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ambarwati, Syaviq, M. F., Arifin, M. Z., Bowoputro, H., & Djakfar, A. (2019). Studi pengaruh penambahan serabut kelapa terhadap karakteristik Marshall pada campuran aspal porus. Rekayasa Sipil, 12(2), 92–98.

Amiruddin, Shaputra, R., & Daryoko. (2018). Analisis pengaruh butiran agregat kasar terhadap kuat tekan beton normal. Jurnal Forum Mekanika, 1–58.

Amiwarti. (2019). Kuat tekan beton normal. MoDuluS: Media Komunikasi Dunia Ilmu Sipil, 1(1), 1–6.

Andika, Restu, & Safarizki, H. A. (n.d.). Pemanfaatan limbah cangkang kerang dara (Anadara granosa) sebagai bahan tambah dan komplemen terhadap beton.

Antonius, A., Purwanto, P., Lestari, N. P., Sulistiawati, B. H., & Isnubroto, D. (2021). Modifikasi koefisien diagram tegangan beton serat pada berbagai suhu. Wahana Teknik Sipil: Jurnal Pengembangan Teknik Sipil, 26(2), 124–132.

Arbi, M. H. (2015). Pengaruh substitusi cangkang kerang dengan agregat halus terhadap kuat tekan beton. Lentera: Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi, 147–421.

Arif, Syamsul. (2021). Penggunaan serbuk kaca sebagai subtitusi agregat halus untuk meningkatkan kuat tekan beton. Jurnal Manajemen Teknologi & Teknik Sipil, 4(1), 203–214.

Asrullah, A., et al. (2022). Studi pemakaian MU 200 Skim Wall sebagai alternatif filler pada campuran beton. Jurnal Syntax Admiration, 3(11), 1374–1382.

Esa, D. A., Setiawan, A. A., & Subagyo, G. W. (2021). Cangkang kerang darah (Anadara granosa) sebagai substitusi agregat kasar pada campuran beton. Jurnal Teknik Sipil: Rancang Bangun, 7(2), 55.

Karimah, R., Rusdianto, Y., & Susanti, D. P. (n.d.). Pemanfaatan serbuk kulit kerang sebagai pengganti agregat halus terhadap kuat tekan beton.

Kementrian Pekerjaan Umum, Badan Penelitian dan Pengembangan PU. (2008). Berat jenis dan penyerapan air agregat kasar.

Mulyadi, S., Basuki, A. M. H., & Prabowo, H. (2019). Metode penelitian kualitatif dan mixed method. Depok: PT RajaGrafindo Persada.

Nasional, Badan Standarisasi. (1990). SNI 03-1972-1990: Metode pengujian slump beton.

Nasional, Badan Standarisasi. (1996). SNI 03-4142-1996: Pengujian kadar lumpur agregat halus dan agregat kasar. Jakarta: Dewan Standardisasi Nasional.

Nasional, Badan Standarisasi. (2008). SNI 1969-2008: Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar.

Prayuda, H., & Pujianto, A. (2018). Pengaruh perawatan (curing) perendaman air laut dan air tawar terhadap kuat tekan beton. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, 22, 130–139.

Siahaya, C., Betaubun, R. J., Yacob, J. C., & Istia, P. (2024). Evaluasi kinerja dan aknop peningkatan fungsi bangunan pengendali banjir Sabo Dam Sungai Way Tasoi. Jurnal Simetrik, 14(1), 849–856.

Sulianti, I., et al. (2023). Pengaruh penggunaan rubber sheet pada campuran lapis asphalt concrete-wearing coarse terhadap karakteristik Marshall. Forum Mekanika, 92–101.

Sugiyono, P. D. (2017). Metode penelitian bisnis: Pendekatan kuantitatif, kualitatif, kombinasi, dan R&D. Bandung: Penerbit CV Alfabeta. Retrieved from https://elibrary.bsi.ac.id/readbook/206060/metode-penelitian-kuantitatif-kualitatif-dan-r-d.html

Vitalis, V., Samsurizal, E., & Supriyadi, A. (2016). Pengaruh tambahan cangkang kerang terhadap kuat beton. PhD Thesis, Tanjungpura University.

Downloads

Published

2024-12-12

How to Cite

Lestaluhu, Z. Z., Leuhery, L., & Sahusilawane, T. (2024). Pengaruh Penggunaan Kerang sebagai Bahan Pengganti Sebagian Agregat Halus terhadap Kuat Tekan Beton: The Effect of Using Shells as a Partial Replacement Material for Fine Aggregate on the Compressive Strength of Concrete. LITERA: Jurnal Ilmiah Mutidisiplin, 1(2), 226–233. Retrieved from https://litera-academica.com/ojs/litera/article/view/100